Wonderwoman ODF dari Sanetan
23 Desember 2013 pukul 23:15
“Rembang Bangkit...Rembang Bangkit...”Suara gamelan mengiringi lengkingan suara sinden cilik yang menyanyikan lagu Rembang Bangkit, lagu tentang Kabupaten Rembang. Iringan lagu dari kelompok karawitan anak tersebut membuka kegiatan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) 2013 di Desa Sanetan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang. Tahun 2013 ini, sebanyak 11 Desa di Kabupaten Rembang mendeklarasikan diri sebagai Desa ODF. Ini artinya terdapat peningkatan setelah di tahun 2011 hanya dua desa dan di 2013, hanya 3 desa saja. Salah satu desa yang ambil bagian yaitu Desa Sanetan.
Untuk pertama kalinya desa di daerah Pantura (Pantai Utara) Rembang menjadi sebuah desa ODF. Desa Sanetan, bersama dengan Desa Bendo, sama-sama dari Kecamatan Sluke yang notabene daerah di Pantura. Bukan sebuah hal mudah meraih ODF bagi desa kawasan ini. Watak dan tipikal masyarakatnya yang keras menjadikan kata ODF menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi sebagian desa. Namun tidak demikian dengan Desa Sanetan.
Sanetan mampu muncul menjadi Desa ODF, sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan Deklarasi ODF tahun 2013. Tentunya sebuah hal yang sangat membanggakan. Tapi prestasi tersebut tidak begitu saja diraih dengan mudah. Perjuangan dan kerja keras dibutuhkan untuk dapat mencapai hal itu. Dan ternyata, dibalik kisah sukses Desa Sanetan meraih predikat ODF dan sekaligus menjadi tuan rumah Deklarasi ODF, ada seorang wanita yang ada disana. Dia adalah Siti Naomi. Siapakah sosok wanita ini? Mengapa dia menjadi sosok dibalik layar panggung kesuksesan Desa Sanetan?
Begitu pula dengan perjuangan Desa Sanetan menuju Desa ODF. Mbak Naomi menjadi Sutradara dalam lakon “Sanetan ODF 2013”. Mulai dari sosialisasi kepada warga masyarakat, advokasi kepada pihak pemerintah desa, pemicuan masyarakat hingga turun langsung untuk membantu Tim STBM desa memonitoring warganya. Tidak mudah menjadi Single Fighter di sebuah desa dengan masyarakat khas Pantura yang cenderung keras. Selain itu, dukungan dari pihak pemerintah desa masih sangat minim padanya. Namun seakan tak pernah kehabisan semangat, Mbak Naomi mencurahkan waktu dan tenaganya untuk desanya tanpa memikirkan tentang hal lain. Demi Desa Sanetan menjadi desa pertama yang bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kecamatan Sluke. Dan perjuangannya tidak dia-sia. Desa Sanetan berhasil mendeklarasikan diri menjadi Desa ODF 2013.
Namun tidak berhenti sampai di situ. Deklarasi ODF 2013 menjadi sebuah hajatan besar bagi Kabupaten Rembang. Saat dimana desa-desa yang berhasil mempublikasikan keberhasilannya dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kabupaten Rembang. Tentunya menjadi kebangggan menjadi tuan rumahnya. Dan dari 11 desa yang mendeklarasikan diri, Desa Sanetan beruntung menjadi tuan rumah deklarasi itu. Dan lagi-lagi, Mbak Naomi lah tokoh sentral dari suksesnya Deklarasi ODF 2013 di Desa Sanetan yang bertempat di SDN Sanetan itu. Mulai dari segala persiapan, perencanaan, kepanitiaan hingga acara dipegangnya. Dan akhirnya, dengan cucuran keringat dan air mata, acara Deklarasi ODF pun berlangsung sukses. Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Rembang itu menjadi puncak prestasi dan kebanggan dari Desa Sanetan.
Mbak Naomi yang punya jiwa sosial tinggi, semoga kelak bisa mengikuti jejaknya. Amiin
BalasHapusTulisan yg menginspirasi mas. Semangat untuk pemuda emudi Indonesia!! :)